Sampah yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan kerusakan di lingkungan, menimbulkan bau serta berisiko menimbulkan penyakit. Kerusakan lingkungan akibat sampah dapat terjadi dimulai dari sumber sampah.
Permasalahan sampah telah menjadi permasalahan serius di berbagai tempat di Indonesia. Semakin meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk yang tidak diimbangi dengan perbaikan serta peningkatan kapasitas sistem pengelolaan sampah di berbagai daerah telah menyebabkan menumpuknya sampah di berbagai tempat yang tidak semestinya.
Sampah-sampah yang tidak terkelola dengan baik tersebut dapat menjadi sumber penyakit dan menyebabkan berkurangnya keindahan serta kenyaman lingkungan di sekitarnya. Permasalahan sampah terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian hilir, proses dan hulu.
Bagian hilir terletak pada pembuangan sampah yang terus menerus meningkat. Bagian proses terletak pada keterbatasan sumber daya dalam mengelola sampah, baik dari pemerintah maupun masyarakat sendiri. Bagian hulu terletak pada masih kurang optimalnya sistem yang diterapkan dalam pemrosesan akhir sampah.
Perlu adanya pengelolaan sampah yang baik untuk menekan timbulnya pencemaran atau kerusakan lingkungan. Pengelolaan sampah merupakan sebuah kegiatan yang sistematis, menyeluruh,dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi membatasi timbulan sampah, mendaur ulang sampah dan memanfaatkan kembali sampah.
sumber gambar canvapro awalpermata
Pengurangan sampah dilakukan dengan menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, menerapkan kegiatan daur ulang sampah dan memasarkan produk-produk daur ulang tersebut. Sedangkan kegiatan yang dapat dilakukan dalamp enanganan sampah meliputi pemilahan sampah berdasarkan jenis, jumlah dan sifat sampah
Pengambilan dan pengumpulan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sampah sementara, kemudian setelah itu diangkut ke tempat pembuangan akhir dan dikelola dengan mengubah karakteristik, komposisi dan jumlah sampah sehingga hasil pengolahan tersebut dapat dikembalikan kelingkungan secara aman.
Jenis-jenis sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya dibedakan menjadi dua yaitu sampah organic dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah organik kering.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil seperti kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.
sumber gambar canvapro awalpermata
Sedangkan sampah anorganik berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik atau logam. Sampah kering non logam (gelas kaca, botol kaca, kain, kayu, dll) dan juga sampah lembut yaitu seperti abu.
Siti Salamah menggagas Waste Solution Hub sejak pertengahan 2019. Kegiatan inovasi sosial ini berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban. Program ini melakukan pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi dan melibatkan multi-pihak. Program Waste Solution Hub didorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah dan juga kondisi sosial khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung.
Ada sejumlah program pengelolaan sampah, namun kegiatan aktivitas sosial untuk turut memperhatikan kehidupan para pemulung menjadi nilai tambah dan pembeda Waste Solution Hub. Aktivitas Waste Solution Hub dibagi menjadi beberapa program : Pengelolaan Sampah Event dan cluster perumahan dilakukan dengan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan.
Lalu Pelatihan Intensif Pemulung dilakukan untuk memberikan peluang tambahan dan keterampilan. Selain itu ada Program Konsultan Keberlanjutan untuk menghilangkan risiko dan tetap berkelanjutan, untuk proyek #lesswaste atau bahkan #zerowaste.
sumber gambar produk Waste Solution Hub
Hingga kini Waste Solution Hub telah mengedukasi lebih dari 23.435 pengunjung. Jumlah sampah yang dikelola saat ini 4.388 kilogram, dan juga telah memberdayakan pemulung lebih dari 1.222 orang di wilayah Tangeran Selatan, lebih dari 171 sukarelawan terlibat, serta donasi untuk Pekerja Informal (Pemulung) selama pandemi sebanyak 5006 paket sembako yang telah didistribusikan.
Waste Solution Hub punya target memiliki 10.000 mitra pemulung, meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen, mengelola 1.000 ton sampah per hari, menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang dan mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan pembelajaran di seluruh Indonesia.
Leave a comments