Pandemi COVID-19 yang pernah terjadi merupakan krisis kesehatan global yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Pandemi ini pertama kali terdeteksi pada akhir 2019 di Wuhan, China, dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.
Berbagai peraturan dibuat oleh pemerintah pusat untuk menanggulangi wabah ini, dari mulai memakai masker, menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan, pembatasan wilayah dan masih banyak lagi. Karena wabah covid-19 ini, Masyarakat diminta untuk cepat beradaptasi dengan keadaan yang terjadi.
Tentu itu bukanlah hal yang mudah, merubah kebiasaan yang sudah terjadi puluhan tahun harus dirubah dalam waktu sekejap. Banyak sektor yang terkena dampak dari wabah covid-19 ini dan Masyarakat harus mulai beradaptasi.
Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan di seluruh dunia. Penutupan sekolah dan perguruan tinggi menyebabkan transisi mendadak ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan memengaruhi jutaan siswa, guru, serta orang tua.
sumber gambar canvapro awalpermata
Dunia pendidikanpun juga terkena dampak dari covid-19, anak-anak yang biasanya setiap hari berangkat ke sekolah untuk menuntut ilmu sejak pandemi terjadi semua kegiatan belajar mengajar di stop. Aturan ini dibuat untuk memutus mata rantai covid -19 yang semakin meluas kala itu. Tentu keputusan tersebut memiliki konsekuensi tersendiri, saat itu anak-anak harus cepat menyesuaikan diri dengan peralihan dari belajar di sekolah (offline) menjadi belajar di rumah (online).
Tentu hal ini mengalami pro dan kontra di kalangan orang tua, banyak orang tua yang mengalami kesulitan saat mendampingi anaknya dalam belajar daring. Anak-anak jadi kurang fokus belajar karena orang tua juga harus berbagi perhatian dengan hal lain di rumah.
Selain itu masalah perangkat untuk belajar daring, banyak anak-anak yang tidak memiliki perangkat seperti smartphone ataupun laptop untuk menunjang pembelajaran daring , dan yang tidak kalah penting yaitu masalah jaringan internet juga menjadi kendala saat pembelajaran daring.
Masalah jaringan internet ini memang banyak dialami oleh para siswa, terutama para siswa yang tinggal di daerah. Tentu dengan adanya masalah ini kegiatan belajar mengajar jadi terganggu. Anak-anak pun nantinya akan ketinggalan Pelajaran, jka masalah ini tidak segera mendapakan solusinya.
Dan banyak sekali sekolah yang juga mengalami kendala kegiatan belajar mengajar saat masa pandemi, salah satunya yaitu SMK Gondang, Pekalongan.
sumber gambar SATU Indonesia Awards
Kendala yang terjadi biasanya terjadi ialah para guru kesulitan saat memberikan nilai kepada siswa, tqak sedikit juga siswa yang kehabisan kuota internet saat sedang ujian Tengah semester atau ujian semester. Jika kuota tersedia biasanya anak-anak terganggu dengan masalah sinyal.
Akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut seorang guru dari SMK Gondang Wonopringgo Pekalongan, Jawa Tengah mencoba mencari solusi dari permasalahan kegiatan belajar mengajar yang ada saat pandemi.
Sebagai seorang guru IT, Maman sulaeman mengembangkan sebuah aplikasi untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar, nama aplikasinya adalah TCExam Mobile Friendly Computers Based Test for Minimum Competency Assessment (TMFCBT for AKM).
sumber gambar SATU Indonesia Awards
Aplikasi Penilaian Mode Darurat “Tanpa Sinyal Tanpa Server” digunakan Maman untuk ujian sekolah di masa Pandemi Covid-19. Alhamdulilah dengan aplikasi tersebut siswa dapat megikuti ujian tanpa kuota data internet meskipun sedikit mengalami gangguan sinyal, dan pihak sekolahpun tidak perlu keluar dana untuk menambah server.
TCExam Mobile Friendly Computers Based Test for Minimum Competency Assessment (TMFCBT for AKM) ini Maman bagikan secara gratis ke sekolah-sekolah lain, agar sekolah yang me,iliki permasalahan yang sama bisa mendapatkan solusi terbaik.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 22 sekolah di Indonseia yang menggunakan aplikasi tersebut. Diantaranya adalah sekolah-sekolah di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa timur, Banten, NTT, Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan.
sumber gambar SATU Indonesia Awards
Sebagai seorang guru Maman ingin sekali menjadi teladan bagi murid-muridnya, dengan adanya keterbatasan bukan berarti kita tidak bisa menemukan solusi.
Oleh karena itu, berkat kerja keras dan kreativitas Maman Sulaeman dalam menemukan solusi bagi dunia Pendidikan saat pandemi ini, Maman Sulaeman menerima apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2021. Semoga kedepannya semakin banyak lagi anak yang muda yang terinspirasi dari kisah Mama Sulaeman.
Leave a comments