Urban Farming merupakan praktik bercocok tanam atau membudidayakan tanaman dan memelihara hewan di dalam atau sekitar kota. Ini bisa dilakukan di lahan kecil seperti pekarangan rumah, atap gedung, dinding bangunan, atau bahkan di dalam ruangan dengan menggunakan teknologi pertanian seperti hidroponik dan aquaponik.
Urban farming bertujuan untuk memanfaatkan ruang perkotaan yang terbatas secara efektif untuk memproduksi pangan lokal, mengurangi ketergantungan pada pangan yang diimpor dari luar kota, serta meningkatkan keberlanjutan lingkungan.
sumber gambar akun Instagram @kamisenitani edit with canvapro awalpermata
Urban farming juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup di kota, memberikan akses ke bahan makanan segar, serta mengurangi jejak karbon dari transportasi pangan.
Berikut beberapa jenis urban farming yang umum yaitu
Merupakan istilah keren untuk usaha pertanian urban, yang diwujudkan dua orang muda 28 tahunan, Vania dan Galih di daerah Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung Utara.
Berawal sejak November 2020 sekarang ada 680 m2 lahan tidur yang dimanfaatkan menjadi kebun sayur. Dalam waktu 1 tahun terakhir, Seni Tani menghasilkan sayur lebih dari 150 kg.
sumber gambar akun Instagram @kamisenitani edit with canvapro awalpermata
Potensi yang paling menggiurkan adalah hasil panen didistribusikan melalui Kelompok Tani Sauyunan dengan sistem CSA, Community Supported Agriculture. Artinya anggota kelompok ini yang berjumlah 24 orang membayar di awal bulan sebelum benih sayur ditanam. Dengan demikian petani urban mendapat kepastian, advance payment sebelum panen.
Advance payment yang dilakukan oleh Seni Tani merupakan pembayaran yang dilakukan di muka sebelum barang atau jasa diterima atau pekerjaan selesai.
Dalam konteks bisnis, advance payment sering digunakan sebagai bentuk jaminan bagi penjual atau penyedia jasa untuk memastikan bahwa pembeli atau klien berkomitmen untuk melanjutkan transaksi.
Tujuan dari advance payment adalah untuk memberikan kepastian finansial bagi penjual atau penyedia jasa sebelum mereka menyediakan barang atau layanan, serta melindungi mereka dari risiko kegagalan pembayaran di kemudian hari.
Di sisi lain, pembeli atau klien juga bisa mendapatkan kepastian bahwa mereka telah mengamankan produk atau layanan yang diinginkan.
Aktifitas yang dimulai di tengah pandemi Covid memang dimaksudkan sebagai jawaban terhadap situasi ekonomi yang melambat. Inisiatif ini untuk memberi ide penciptaan lapangan kerja serta mewujudkan ketahanan pangan.
Seni Tani berawal dari kejelian anak-anak muda ini melihat banyaknya lahan tidur milik Pemkot Bandung. Mereka membuktikan bahwa untuk memulai berkebun tidak harus selalu memerlukan satu lahan yang luas, bahkan dengan lahan berukuran 1×1 meter pun orang sudah bisa membuat kitchen garden.
sumber gambar akun Instagram @kamisenitani edit with canvapro awalpermata
Dari lahan terbengkalai yang kemudian dimanfaatkan, sekarang sudah ada tujuh petani muda kota yang sama-sama bekerja keras untuk menghasilkan sayuran sehat bagi masyarakat.
Kami berhasil menghasilkan 303.843 Kg sayuran hijau dengan lahan 1.500 meter persegi. Semua hasil sayuran sehat dari Seni Tani distribusikan ke beberapa mitra Seni Tani dan utamanya untuk para anggota CSA Tani Sauyunan, dengan jumlah rata-rata anggota 20 orang per bulan.
sumber gambar akun Instagram @kamisenitani edit with canvapro awalpermata
Di lahan tersebut juga Seni Tani memproduksi kompos sendiri agar bisa memanfaatkan sampah-sampah hijauan dan coklatan dari lingkungan sekitar sehingga Seni Tani berhasil memproduksi 2.268 Kg kompos dan membantu kedai-kedai kopi di lingkungan sekitar untuk memanfaatkan 560 Kg ampas kopinya sebagai salah satu bahan pembuatan kompos.
Seni Tani dengan Advance Payment yang dikembangkan oleh Vania Febriyantie mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2021. Potensi keterlibatan anak muda dalam urban farming sangat besar dan dapat membawa manfaat signifikan baik bagi mereka secara individu maupun bagi masyarakat luas.
sumber gambar SATU Indonesia Awards
Anak muda seperti Vania dan Galih, dengan kreativitas, adaptabilitas, dan keterbukaan mereka terhadap teknologi dan inovasi, memiliki peluang untuk menjadi penggerak utama dalam pengembangan urban farming.
Dengan kombinasi keterampilan teknologi, semangat kewirausahaan, dan komitmen terhadap keberlanjutan, anak muda memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor perubahan dalam dunia urban farming.
Leave a comments