Ascorbic acid atau vitamin C adalah nutrisi pembentuk kolagen, yaitu zat yang dibutuhkan untuk memperbaiki kulit, tulang, dan gigi. Vitamin C bisa diperoleh secara alami dari buah dan sayur.
Vitamin C alami bisa diperoleh dari berbagai jenis buah dan sayur, seperti jeruk, stroberi, cabai, brokoli, dan kentang. Meski demikian, tubuh bisa kekurangan vitamin C. Kondisi ini berisiko terjadi pada orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol, perokok, dan pengguna NAPZA.
Kekurangan vitamin C atau skorbut dapat mengakibatkan anemia, gusi berdarah, dan luka menjadi sulit untuk sembuh. Pada kondisi demikian, tubuh membutuhkan asupan vitamin C tambahan, selain dari makanan.
Merek dagang vitamin C: Vitamin C IPI, Vitacimin, Xon-ce, Corbavit, Sankorbin, Ulvice, Holisticare Ester C
Apa itu Vitamin C (Asam Askorbat)?
Golongan | Vitamin |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat | Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin C. |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak. |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Vitamin C dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet hisap & suntik. |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin C (Asam Askorbat)
Dosis dan Aturan Pakai Vitamin C (Asam Askorbat)
Dosis vitamin C tergantung kepada usia pasien. Berikut adalah takaran penggunaan vitamin C untuk kekurangan vitamin C (skorbut):
Vitamin C tablet
Vitamin C suntik
Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin C (Asam Askorbat)
Di bawah ini adalah kebutuhan harian vitamin C per hari yang dianjurkan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Jumlah asupan ini bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau gabungan dari keduanya.
Bayi/anak
Usia | Asupan (mg/hari) |
0-6 bulan | 40 |
7-12 bulan | 50 |
1-3 tahun | 15 |
4-8 tahun | 25 |
9-13 tahun | 45 |
Pria dewasa
Usia | Asupan (mg/hari) |
14-18 tahun | 75 |
19 tahun ke atas | 90 |
Wanita dewasa
Usia | Asupan (mg/hari) |
14-18 tahun | 65 |
19 tahun ke atas | 75 |
Ibu hamil | 80 (≤18 tahun)85 (19 tahun ke atas) |
Ibu menyusui | 115 (≤18 tahun)120 (19 tahun ke atas) |
Khusus bagi perokok, tambahkan 35 mg dari asupan vitamin C harian di atas.
Agar tidak terjadi kelebihan vitamin C, perhatikan batas asupan maksimal vitamin C yang aman berdasarkan usia di bawah ini:
Usia | Asupan (mg/hari) |
1-3 tahun | 400 |
4-8 tahun | 650 |
9-13 tahun | 1200 |
14-18 tahun | 1800 |
19 tahun ke atas | 2000 |
Cara Menggunakan Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Benar
Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Namun, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang terserang suatu penyakit, hamil, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu metabolisme vitamin dan mineral.
Dosis vitamin C diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Vitamin C tablet umumnya dikonsumsi 1-2 kali sehari, bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Kebutuhan seseorang terhadap vitamin C akan meningkat seiring pertambahan usia. Konsultasikan dengan dokter spesialis gizi mengenai kebutuhan vitamin C harian yang sesuai dengan usia Anda. Guna mencegah efek samping, jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Vitamin C suntik diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh darah, otot, atau di bawah kulit.
Simpan kemasan vitamin C dalam suhu kamar, jauh dari panas dan lembab. Jangan membuka kemasan vitamin C bila tidak hendak dikonsumsi.
Interaksi Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Obat Lain
Vitamin C yang digunakan bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan reaksi tertentu, di antaranya:
Efek Samping dan Bahaya Vitamin C (Asam Askorbat)
Jika dikonsumsi dalam takaran yang direkomendasikan, vitamin C sangat jarang menyebabkan efek samping. Sebaliknya, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang, vitamin C dapat menyebabkan sejumlah efek samping berikut:
Pada kondisi yang jarang terjadi, vitamin C dapat memicu reaksi alergi serius. Segera periksakan diri ke dokter bila muncul ruam di kulit, gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah dan tenggorokan), pusing, serta sesak napas.
Pemeriksaan oleh dokter juga diperlukan bila muncul keluhan nyeri saat buang air kecil atau urine disertai darah setelah mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi untuk waktu yang lama.
Leave a comments