Kebersihan adalah modal utama kesehatan jasmani dan rohani. Terdapat kutipan dari puisi Satire yang ditulis indah oleh Decimus Lunius Luvenalis, seorang penyair dan filosofi Romawi yang berbunyi “Mens Sana In Corpore Sano” atau yang berarti, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Ia menegaskan bahwa manfaat budaya bersih sebuah bangsa mencerminkan kemajuan berpikir bangsa tersebut.
Sudut pandang bersih yang sederhana berasal dari rumah kita sendiri. Rumah yang bersih akan mendatangkan energi ketenangan dan kekuatan serta kesehatan, baik itu sehat jasmani maupun rohani.
Penyakit menular dampak lingkungan kotor adalah DBD, diare, dan tipes. Penyakit tersebut jika tidak diobati dengan benar akan berujung pada kematian. Banyak masyarakat yang takut terhadap ancaman, namun masih sedikit yang melakukan pencegahan terhadap faktor risiko penyakit tersebut. Hal ini yang mengakibatkan, masih banyaknya penyakit yang disebabkan karena lingkungan yang tidak bersih. Hanya kerugian yang kita dapatkan jika tidak menghindari penyakit tersebut.
Kebersihan selalu identik dengan kesehatan. Artinya, manfaat menjaga lingkungan yang pertama adalah membuat kesehatan kamu tetap terjaga. Kamu perlu tahu, lingkungan bersih saja tak lantas membuat tubuh tidak mudah sakit, lho. Apalagi kalau kamu tidak berusaha menjaga kebersihannya. Lingkungan yang tidak bersih menjadi tempat terbaik untuk sarang nyamuk. Belum lagi dengan berbagai bakteri yang turut hidup di dalamnya.
Salah satu sosok inspiratif dari penerima apresiasi SATU Indonesia Awards yaitu Mohammad Afifi Romadhoni yang menjadi pelopor “Penebar Pesan Kebersihan Ke Pesantren” karena masih ada stigma jika asrama pesantren itu kotor dan kumuh. Termasku jika ada satu murid yang sakit, besar kemungkinan penyakit itu akan menular ke banyak orang. Tak hanya itu saja, Benda-benda yang harusnya dipakai secara terpisah -seperti sabun, sikat gigi dan handuk- bisa saja masih dipakai beramai-ramai.
Pernah mengenyam pendidikan di pesantren membuat Mohammad Afifi Romadhoni lulusan Kedokteran Universitas Jambi ini tahu betul bagaimana kepedulian kesehatan di pesantren. Ia mendirikan Gerakan Pesantren Sehat (GPS) yang rutin mengedukasi pentingnya menjaga kebersihan.
Mulai dari cara cuci tangan yang benar hingga menjaga kebersihan asrama. GPS juga memiliki program Sharing Class PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan CS (Cerita Santri), kegiatan refleksi dan mentoring berbagi masalah dan mencari solusi.
Selain soal kebersihan, ada program Patok (Pesantren Tanpa Rokok), Book4Santri (Buku untuk Santri) pengumpulan donasi dan sumbangan buku bekas layak baca. Kemudian setiap bulan Ramadhan ada kegiatan Setara (Santri Sehat Ramadhan Berkah) melalui pengumpulan donasi. Ada pula A day with Lansia, aksi sosial dan Gerakan peduli lansia di lingkungan Wisma Tresna Werdha. Belajar menjadi pembawa acara, menjadi kakak yang mendengarkan para santri, maupun kemampuan untuk berbicara di depan orang banyak.
Bukan hanya sekedar kesehatan fisik saja yang terjaga ketika kamu memiliki lingkungan yang bersih. Lingkungan yang sehat juga memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan mental seseorang. Udara yang bersih, air yang bersih, banyaknya ruang hijau dan sanitasi dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Meningkatkan kualitas hidup tentu akan membuat seseorang terhindar dari kesehatan mental. Lingkungan yang bersih membuat kamu lebih nyaman untuk tinggal dan menetap dalam waktu lama. Tidak hanya itu, orang lain pun tidak akan enggan untuk berkunjung. Mereka menilai lingkungan kamu begitu asri dan rapi, serta nyaman untuk ditinggali.
Ayo kita bersama-sama menjaga kesehatan diri kita dan lingkungan agar Bangkit Bersama Untuk Indonesia menjadi lebih baik, sehat dan sejahtera.
Leave a comments