Jakarta, 29 September 2023 – Kali ini komunitas NGAJI NGOPI Tulungagung menggelar “Diskusi Mencari Ngerti” dengan tema yang berbeda. Acara kajian rutinan yang diadakan setiap Kamis malam Jumat ini, biasanya lebih banyak berdiskusi soal ilmu kehidupan yang sarat makna.
Akan tetapi, tepatnya pada hari Kamis, 21 September 2023 lalu, NGAJI NGOPI berkolaborasi dengan Malica Ahmad, seorang Digital Marketer asal Cirebon dan Achi Hartoyo, Financial Blogger asal Jakarta untuk berdiskusi tentang “Digitalisasi: Pemasaran Jasa Freelancer” berlokasi di Angkringan 36, Tulungagung, Jawa Timur.
Turut hadir juga, Iyan Awaludin, CEO DevaDigi yang ikut meramaikan diskusi di NGAJI NGOPI malam itu. Kehadiran Deva Digi sekaligus menjadi partner untuk berkolaborasi antara NGAJI NGOPI dengan para penggiat literasi digital.
Bicara soal NGAJI NGOPI, forum komunitas ternyata bukanlah sebagai tempat ngopi biasa. Nama NGAJI NGOPI dibentuk bermula dari seorang teman yang sering ngopi di kedai Kopiah Ireng (Nama Ngaji Ngopi sebelumnya). Dia mempunyai kegelisahan hati yang tidak terbendung yang akhirnya bisa disampaikan ke teman-temannya.
Kebetulan ada salah satu ustaz di antara mereka yang akhirnya bersepakat untuk membuat kajian rutin bagi kalangan sendiri pada awalnya. Forum diskusi mencari ngerti ini akhirnya terbuka untuk umum. Pesertanya mulai dari mahasiswa, pemuka agama, dan masyarakat umum. “Inilah asal mula nama warung Ngaji Ngopi yang sebelumnya bernama Kopiah Ireng,” Jelas Dhesma, Tim Public Development Tulungagung All Star.
Tak dimungkiri, di tengah perubahan yang dinamis dalam dunia kerja, semakin banyak individu yang memilih untuk menjadi pekerja lepas atau freelance.
Bagi mereka yang menawarkan jasa freelance, memiliki strategi pemasaran yang efektif adalah kunci untuk bertahan dan berhasil dalam pasar yang kompetitif.
Karenanya, jika seorang freelance ingin meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan membangun karir yang berkelanjutan, memahami strategi pemasaran digital adalah sebuah keharusan.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, banyak pekerja lepas menghadapi kompetisi yang sengit. Dalam situasi ini, pemasaran bukan hanya menjadi pilihan, tetapi suatu keharusan.
Ini memberikan peluang untuk membangun merek pribadi, menjangkau klien potensial, dan membangun hubungan jangka panjang yang berarti.
“Pemasaran efektif bagi pekerja lepas bukan sekadar opsional, melainkan pondasi utama bagi kesuksesan pekerjaan freelance. Tips pemasaran yang kuat adalah peta jalan menuju peluang lebih banyak, klien yang setia, dan karier freelance yang berkelanjutan,” kata Malica Ahmad.
Lantas, bagaimana strategi pemasaran yang efektif? Berikut 6 tips yang bisa dilakukan freelance yang dirangkum dari hasil diskusi bersama NGAJI NGOPI.
Pastikan portofolio Anda online mencerminkan keterampilan dan pengalaman Anda dengan jelas. Tampilkan contoh pekerjaan terbaik Anda dengan baik dan berikan deskripsi yang informatif.
Manfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan diri Anda. Aktif di platform yang relevan dengan audiens Anda dan gunakan konten yang bermanfaat.
Tulis artikel atau blog yang menunjukkan pengetahuan Anda dalam bidang yang Anda tekuni. Ini membantu membangun otoritas dan menarik perhatian calon klien.
Jangan ragu untuk berjejaring dengan profesional lain dan mencari peluang kolaborasi. Bekerja sama dengan orang lain dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak proyek.
Ketahui siapa target pasar Anda dan kembangkan pesan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini akan membantu Anda menarik klien yang relevan.
Selain strategi pemasaran, penting untuk selalu memberikan kualitas terbaik dalam layanan Anda. Klien puas seringkali menjadi sumber referensi yang kuat. Pertahankan komunikasi yang baik dengan klien Anda dan pastikan kebutuhan mereka terpenuhi.
Muhammad Anwar, selaku Pembawa Acara di acara “Diskusi Mencari Ngerti” pun menambahkan sebuah pertanyaan kepada narasumber kedua, Achi Hartoyo, Kira-kira apa tips keuangan yang ideal dilakukan freelancer agar tetap bertahan dengan profesinya sebagai freelance?”
Menurut Achi Hartoyo, yang dulunya pernah menggeluti bidang perbankan selama 12 tahun di salah satu bank syariah, lalu banting setir menjadi Freelance Finance Blogger, bahwasanya ujung tombak kesuksesan seorang freelancer adalah pengelolaan keuangan yang rapi agar bisa bertahan dengan sistem gaji yang tidak tetap.
“Siapkan dana darurat. Setidaknya harus terkumpul setara 6 kali pengeluaran tiap bulan. Semakin besar dana darurat yang dibuat, fundamental keuangan semakin kokoh dan bakoh. Tujuannya, agar fondasi keuangan lebih terlindungi dalam menghadapi situasi atau masalah keuangan yang tidak terduga,” lanjut Achi Hartoyo.
Memang, jika berbicara soal freelance tidak melulu tentang tips suksesnya. Melainkan pentingnya memahami pengelolaan keuangan di tengah gaji freelance yang tidak pasti juga menjadi kunci kesuksesan freelance.
Sebagai penutup diskusi malam itu, ada kalimat bijak yang disampaikan oleh Muhammad Anwar untuk anak-anak milenial yang berani keluar zona nyaman.
Era milenial tak hanya menawarkan peluang, tetapi juga tantangan. Anak-anak zaman saatnya mengambil peran, memikul beban.
Tonggak perekonomian zaman hanya milik mereka yang sadar,
bahwa warisan bukan lagi jaminan hidup untuk bersandar. Freelance mungkin menjadi opsi, pilihan berisiko bagi para pemberani.
Berkompetisi menggaet klien, bertaruh nasib dengan yang lain.
Marketing adalah ujung tombak. Tunjukan profil terbaik agar hidup kita berombak. Bahwa hidup adalah memang pertaruhan. Himpun upaya yang terbaik agar yang kita usahakan menghasilkan.
Sebab hasil tak pernah membohongi proses. Lewati jalan terjal sampai kita sukses.
Leave a comments