Berbicara mengenai penyakit kusta, hingga saat ini, masalah kusta di Indonesia masih sarat dengan stigma, sehingga masih menyulitkan dalam pencarian kasus kusta dan tatalaksana yang tepat. Padahal sebenarnya penyakit kusta dapat disembuhkan tuntas tanpa penampilan yang menakutkan dan kecacatan. Kusta yang ditemukan sedini mungkin dengan pengobatan yang cepat dan tepat dapat disembuhkan dengan meminimalisasi kecacatan. Namun, apabila terlambat ditemukan dan diobati dapat menimbulkan kecacatan permanen.
image source from canva pro and edit by awalpermata, with canva pro
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks. Permasalahan pada kusta yang masih dirasakan oleh Orang Yang Pernah menderita Kusta (OYPMK) yakni adanya stigma dari masyarakat. Mereka mengharapkan dapat terbebas dari stigma masyarakat. Dalam mengatasi hal tersebut, perlu adanya upaya penanggulangan yang bertujuan untuk mengembalikan produktivitas, kepercayaan diri dan kemandirian para OYPMK.
Meskipun penderita kusta telah menyelesaikan rangkaian terapi dengan minum obat atau release from treatment (RFT), status predikat kusta tetap melekat pada dirinya seumur hidup. Status predikat inilah yang menjadi dasar permasalahan psikologis pada penderita. Penderita merasa kecewa, takut, dan duka yang mendalam terhadap keadaan dirinya, tidak percaya diri, malu, merasa diri tidak berharga dan berguna dan kekhawatiran akan dikucilkan (self stigma). Selain itu, opini masyarakat (stigma) juga menyebabkan penderita kusta dan keluarganya dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat.
image source from youtube Ruang Publik KBR, capture by awalpermata, edit with canva pro
Pada hari Rabu 14 Desember 2022, AwalPermata berkesempakan untuk mengikuti diskusi Ruang Publik KBR tentang Chilling – Healing bagi OYMPK. Berikut beberapa pemanparan yang dapat kita ambil agar kita lebih aware lagi tentang OYMPK . Stigma dan diskriminasi dapat dialami oleh penderita dan OYPMK dalam bentuk penolakan yang terjadi di sekolah, di tempat kerja, dan dalam kesempatan mendapatkan pekerjaan. OYPMK utamanya yang memiliki kecacatan sangat bergantung baik secara fisik maupun finansial kepada orang lain, dan pada akhirnya berujung pada kemiskinan.
Menurut Ardiansyah (OYPMK dan Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia) mengatakan bahwa upaya menghilangkan stigma dan diskriminasi, dibutuhkan motivasi dan komitmen yang kuat baik dari penderita maupun masyarakat. Penderita diharapkan dapat merubah pola pikirnya agar dapat berdaya dalam menolong dirinya sendiri bahkan orang lain. Dan masyarakat diharapkan dapat mengubah pandangannya serta membantu penderita maupun OYPMK agar tetap sehat dan mampu menjaga kesehatannya secara mandiri.
image source from youtube Ruang Publik KBR, capture by awalpermata, edit with canva pro
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para OYPMK adalah dengan melakukan chilling dan healing agar mereka bisa kembali menemukan jati dirinya dan kembali mendapatkan rasa percaya dirinya kembali. Chilling dan Healing merupakan sebuah istilah yang bisa didefinisikan sebagai proses pemulihan dari kesehatan emosional yang memburuk. Tidak menutup kemungkinan, pastinya setiap orang pernah mengalami problem ataupun masalah kesehatan yang menyebabkan adanya luka batin. Tentunya hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama dan bisa memberikan dampak buruk bagi aktivitas sehari-hari.
Realitasnya antara individu dengan individu lain tidak terlepas dengan adanya sebuah konflik. Terlebih para OYPMK sering mengalami konflik akibat stigma masyarakat akan penyakit kusta ini. Konflik yang hasilkan dari gesekan individu lain memiliki bentuk dan dampak yang berbeda yang ditimbulkan oleh setiap individu. Dampak yang timbul pada umumnya akan berdampak pada diri sendiri mulai dari menyalahkan diri, menyakiti diri, sampai merasakan kehampaan yang begitu besar di timbulkan.
Karena chilling dan healing itu penting untuk OYMPK merupakan salah satu cara terbaik untuk memulihkan diri bila kondisi emosional dan fisik sedang memburuk. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan chilling dan healing seperti melakukan hobi yang disukai, mengunjungi tempat yang disukai, dan menulis karena menurut Donna Swita selaku Executive Director Institute of Women Empowerment (IWE) dengan menulis kita dapat menuangkan semua beban pikiran melalui tulisan tangan kita.
image source from youtube Ruang Publik KBR, capture by awalpermata, edit with canva pro
Ayo kita sama-sama cegah penularan kusta dan mari hapus stigma terhadap penyakit kusta termasuk kepada OYMPK agar mereka tetap semangat dalam menjadi keseharian dan bisa mengoptimalkan bakat serta kemampuan terpendam yang dimiliki dengan sama-sama kita hapuskan stigma negative terhadap mereka.
Salam Hangat Dari AwalPermata.
Siwi Ragil
Bener banget kita juga bisa membantu OYMPK dengan tidak mengucilkannya dari pergaulan dengan begitu OYMPK memliki kepercayaan diri yang tinggi