Blog - October 16, 2024

Potensi Pasar Gula Semut Yang Terus Bekembang

Gula semut memiliki rasa yang lebih kaya dan kompleks dibandingkan gula putih, dengan sedikit rasa karamel atau molase. Ini menjadikannya ideal untuk digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman seperti kopi, teh, kue, hingga masakan tradisional yang membutuhkan pemanis alami dengan rasa yang khas. 

Mengenal Gula Semut

Gula semut adalah salah satu produk gula alami yang dihasilkan dari nira atau getah pohon, biasanya pohon kelapa atau pohon aren. Gula ini dikenal juga sebagai gula kelapa atau gula aren dalam bentuk kristal atau butiran, menyerupai sarang semut, sehingga dikenal sebagai “gula semut.”

Proses pembuatannya melibatkan pemanasan nira hingga mengental, kemudian dikeringkan dan dihaluskan menjadi butiran halus. Akhmad Sobirin memelopori dan mengajak masyarakat di daerahnya untuk memproduksi gula semut setelah mendapat peluang pasar ekspor.

Potensi Pasar Gula Semut Yang Terus Bekembangsumber gambar SATU Indonesia Awards 2016

Hal ini tentu saja lebih menjanjikan bagi warga setempat yang selama ini memproduksi gula kelapa. Para petani gula kelapa diajak berdialog dan Sobirin memulai edukasinya tentang gula semut serta proses produksinya yang jauh lebih sulit dibanding proses produksi gula biasa atau gula blok.

Tren global menunjukkan meningkatnya minat terhadap bahan makanan organik, alami, dan non-refined (tidak diproses secara kimia). Gula semut, yang diproduksi secara alami dari nira kelapa atau aren tanpa bahan tambahan kimia, sangat diminati oleh konsumen yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan.

Potensi Pasar Gula Semut

Gula semut memiliki peluang besar di pasar ekspor, terutama ke negara-negara yang memiliki permintaan tinggi untuk produk organik dan sehat, seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Australia.

Produk-produk seperti gula kelapa dan gula aren telah diakui di pasar internasional, dan gula semut yang merupakan salah satu bentuk olahan dari bahan tersebut semakin diminati.

Potensi Pasar Gula Semut Yang Terus Bekembangsumber gambar canvapro awalpermata

Gula semut digunakan secara luas sebagai pemanis dalam produk makanan dan minuman, terutama untuk makanan organik, vegan, dan alami.

Produsen makanan dan minuman mencari alternatif gula pasir yang lebih sehat, sehingga gula semut menjadi pilihan yang menarik. Produk seperti kopi, teh, kue, dan makanan olahan lainnya sudah banyak menggunakan gula semut sebagai pemanis utama.

Mendirikan Koperasi Usaha Bersama (KUBE) Manggar Jaya

KUBE ini sekaligus menggusur para tengkulak yang selama ini merugikan para petani. Penghasilan petani pun meningkat dari Rp 13,000/kg menjadi Rp 20,000/ kg setelah memproduksi gula semut. Dampak yang langsung terasa adalah sebanyak 102 anggota KUBE pun makin sejahtera.

Keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Manggar Jaya mampu menggusur para tengkulak yang merugikan para petani. Desa Semedo, Banyumas, Jawa Tengah menjadi contoh praktik inovasi desa yang mampu menghasilkan produk unggulan desa.

Potensi Pasar Gula Semut Yang Terus Bekembangsumber gambar website Inovasi Desa

Berkat produk gula semut, penghasilan petani dan perajin gula di Desa Semedo, Banyumas, Jawa Tengahdapat meningkat. Para petani dan pengolah gula juga memiliki posisi tawar yang baik terhadap pasar.

Proses pembuatan gula semut yang sering dilakukan oleh petani di Desa Semedo, Banyumas, Jawa Tengah melalui kegiatan pemberdayaan Koperasi Usaha Bersama (KUBE) Manggar Jaya terus berkembang hingga menyentuh ke desa-desa tetangga.

Mereka fokus mengembangkan usaha ekonomi produktif, termasuk untuk produk-produk lain selain gula semut.

Pasar Gula Semut Yang Terus Berkembang

Industri kesehatan dan wellness yang terus berkembang juga membuka peluang bagi gula semut sebagai bahan dalam produk-produk suplemen kesehatan, snack sehat, hingga produk kecantikan berbasis bahan alami.

Pasar gula semut ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat.

Potensi Pasar Gula Semut Yang Terus Bekembangsumber gambar canvapro awalpermata

Bagi mereka yang menjalani gaya hidup sehat atau diet, seperti diet paleo, vegan, atau organik, gula semut sering dipilih sebagai pemanis utama karena tidak melalui proses rafinasi yang intens dan dianggap sebagai pemanis yang lebih alami.

Konsumsi gula semut tidak hanya bermanfaat dari segi kesehatan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekosistem dan komunitas lokal yang memproduksinya yaitu Koperasi Usaha Bersama (KUBE) Manggar Jaya.

Leave a comments

error: Content is protected !!